Shema Online No.2/November 2001
Melanchthon
Tanggal 31 Oktober ditetapkan oleh gereja Kristen sebagai hari "Reformasi Gereja". Kebanyakan orang hanya mengenal Marthin Luther dan John Calvin sebagai tokoh reformasi. Sebenarnya ada banyak tokoh reformasi, antara lain Melanchthon. Ia adalah seorang sarjana Jerman yang matang sebelum waktunya. Ketika berumur 17 tahun, ia telah meraih gelar MA (Master of Arts) dari Universitas Tubingen. Ia fasih menulis dan berbicara dalam Bahasa Yunani dan Latin, lebih baik daripada orang Jerman. Kecendekiawanannya tidak perlu diragukan, demikian pula kesalehan dan hidup keagamaannya. Sekalipun ia tidak pernah ditahbiskan sebagai imam, namun ia sering menyampaikan khotbah kepada mahasiswa-mahasiswa asing yang kurang mengerti bahasa Jerman. Dan pada tahun 1519, ia mulai memberi kuliah tafsir.
Atas anjuran Luther, ia menikah dengan Katharina Krapp, saudara perempuan Walikota Wittenberg, yang kemudian dengan setia menemaninya dalam suka dan duka. Mereka memperoleh 4 orang anak. Melanchthon bisa mengucapkan pengakuan iman tiga kalis ehari dalam keluarganya. Istrinya meninggal tahun 1557 ketika Melanchthon sedang dalam perjalanan ke Diet Worms. Ketika ia mendengar kematian istrinya di Heidelberg, ia berkata, "Syukurlah, saya segera akan mengikutimu".
Melanchthon mempersiapkan suatu teologia yang sistematis untuk golongan reformis, sementara Luther berada di Watburg. Karangannya itu disebut LOCI COMMUNES, yang diselesaikannya pada tahun 1521. Dalam buku itu, Melanchthon menguraikan ajaran-ajaran pokok reformatis terutama mengenai dosa dan anugerah, pertobatan dan keselamatan. Buku itu merupakan buku dogmatik pertama dari kalangan reformis serta mempersiapkan jalan kepada Pengakuan Augsburg, di mana Melanchthon menyusunnya sendiri. Pengakuan Augsburg ini adalah salah satu surat pengakuan resmi Gereja Lutheran. Melanchthon di masa akhir hidupnya mencurahkan perhatiannya dalam mengorganisir gerejanya di Saksen atas dasar semi- episkopal. Karena pandangan-pandangan teologinya mirip dengan Calvin, maka Melanchthon sering dicurigai sebagai Cripto-Calvinisme (Kalvinisme tersebunyi). Melanchthon meninggal pada tahun 1569 di Wittenberg.
"LOCI COMMUNES" isinya antara lain adalah pembahasan tentang kebenaran Firman Allah yang disusun berdasarkan urutan yang dipakai Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma. Menurutnya, seluruh isi Alkitab dapat dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu: dosa, hukum, dan anugerah. Pada bagian pertama, Dosa, dijelaskan bahwa manusia dengan kehendak bebasnya sendiri tidak mungkin melakukan sesuatu yang dapat menghasilkan pembenaran dari Allah, karena pohon yang jelek akan menghasilkan buah yang jelek pula. Pada bagian Hukum, ia berpendapat bahwa Allah memberikan hukum kepada manusia supaya ia sadar akan keberdosaannya. Hukum Ilahi yang diberikan oleh Allah menuntut ketaatan manusia. Di sini manusia sadar bahwa ia tidak mungkin dapat memenuhinya, kecuali jika tuhan bersedia mengampuni dosa-dosa manusia. Berangkat dari pokok inilah, kemudian Melanchthon membahas akan - Anugerah - Allah.
(Media GKJ-T/219/2001)
Back to Shema Online | Back to Home